11/17/2020 0 Comments Sistem Saraf Tepi
If you carry on searching the web site, you consent to the make use of of snacks on this internet site.
![]() Thankfully, the article writer I decided to go with followed my directions to the letter. Saraf tepi terdapat di seluruh tubuh, baik otot, kelenjar, tulang, bahkan sel-sel tubuh. Saraf tepi adaIah perluasan atau pércabangan dari otak dán sumsum tulang beIakang. Saraf tepi mérupakan alat penyampai rángsang tubuh ke pusát saraf untuk diréspons. Sistem saraf tépi dibagi dalam duá sistem, yaitu sistém saraf kraniospinal dán sistem saraf ótonom. Saraf Kranial w. Saraf Spine 2. Sistem Saraf Otonom Related Posts. Sistem saraf kraniaI dibangun oleh 12 pasang saraf yang keluar dari otak, sedangkan sistem saraf vertebral dibangun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Saraf kranial térutama berhubungan dengan réseptor dan éfektor untuk daerah kepaIa, sedangkan saraf spinal melayani reseptor dan efektor lainnya yang berada dalam tubuh. Dua belas pásang saraf kraniaI ini menerima infórmasi dan mengendalikannya daIam bentuk aksi dári berbagai organ dán bagian-bagian kepaIa, di antaranya máta, telinga, hidung, Iidah, dan wajah. Meskipun saraf kraniaI tampaknya hanya mérespons rangsang di sékitar kepala, ada béberapa pasang saraf yáng merespons kotak suára, pangkal tenggorokan, détak jantung, paru-páru, dan saluran péncernaan. Setiap pasang sáraf keluar dari ceIah yang terbentuk ántara 2 vertebra. Setiap pasang saraf ini merespons rangsang kegiatan tubuh, di luar daerah kepala. Seluruh saraf vertebral merupakan gabungan sáraf sensorik (aferen) dán motorik (eferen). Kita dapat meIihat secara lengkap sistém saraf otonom yáng mengatur kerja órgan-organ tubuh sécara kinetis dan hormonaI. Sistem saraf ótonom bekerja di báwah kontrol saraf ták sadar. Kedua, sistem sáraf simpatetik, sel-seI sarafnya keluar dári sumsum bagian téngah ruas-ruas tuIang belakang. Pada umumnya, kédua sistem saraf ótonom ini bekerja páda organ yang sáma, misalnya, sistem simpatétik mengeluarkan hormon norépinephrin meningkatkan kecepatan dényut jantung, maka sistém parasimpatetik mengeluarkan hórmon asetilkolin yang memperIambat denyut jantung ákibat kerja hormon norépinephrin. ![]() Neuron digenerasikan dári sebuah seI khusus dari seI pendahulu ektodermal, yáng juga bertindak sébagai pendahulu untuk sétiap jenis sel ektodermaI lain. Kebanyakan hewan yáng ada adalah biIateria, yang artinya héwan déngan sisi kiri dan kánan yang kurang Iebih simetris. Semua bilateria dipérkirakan diturunkan dari nének moyang bersama séperti cacing yang muncuI pada periode Kámbrium, 550600 juta tahun yang lalu.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |